Kenapa pada Saat Usia
55, Anda Harus Punya Tabungan Minimal Rp 3 Milyar?
Hanya 7 % pekerja di Indonesia yang paham dan sudah menyiapkan
masa pensiun dengan cermat. Itu artinya ada 93% yang tak punya bayangan
bagaimana hidup mereka sesudah memasuki usia pensiun.
Demikian survei terbaru yang dilakukan oleh OJK
(Otoritas Jasa Keuangan) tentang kesiapan pekerja di tanah air dalam menghadapi
masa pensiun.
Angka itu agak mencemaskan. Akan ada banyak orang –
termasuk mungkin Anda – yang jatuh miskin saat memasuki masa pensiun. Tabungan
kian menipis, tak lagi punya penghasilan, dan dipaksa untuk bekerja serabutan
saat usia kian menua.
Sejumlah survei menunjukkan manusia Indonesia itu
buruk dalam soal perencanaan hidup.
Yah, kita serahkan saja pada Yang Diatas. Rezeki sudah
ada yang mengatur. Jika kalimat ini disertai dengan ikhtiar yang cermat dan
sistematis, maka statement itu baru punya makna. Ikhtiar yang sungguh-sungguh
(sebab Tuhan tidak akan mengubah nasib kaum yang tidak mau mengubah nasib
dirinya sendiri).
Yang lebih sering kalimat itu diucapkan sekedar
sebagai bentuk “pelarian dari kenyataan hidup yang pahit”. Kalimat menghibur diri
yang kosong makna, sebab tak disertai dengan hitungan cermat bagaimana kelak
akan hidup sesudah pensiun. Baru sadar kalau uang di tabungan benar-benar nol.
Yang lebih pahit : kalimat yang terkesan bijak itu
digunakan untuk menutupi ketidakmampuan dirinya dalam melakukan perencanaan
keuangan yang sistematis. Terus saja menghibur diri dengan kalimat indah,
sampai suatu hari tersadar, tak ada lagi harta yang bisa diwariskan kepada
anak-anak.
Yang tak kalah pahit : hitungan kebutuhan tabungan
saat Anda memasuki usia pensiun memang agak menyeramkan. So, mari kita coba
lakukan perhitungan.
Asumsi perhitungan ini adalah sekarang usia Anda 30
tahun dan punya dua anak (artinya Anda akan pensiun sekitar 26 tahun lagi).
Biaya besar yang akan muncul dan harus disiapkan saat
Anda memasuki usia 50-an tahun adalah menikahkan dua anak Anda.
Biaya pernikahan sederhana sekarang menghabiskan tak
kurang Rp 100 juta/anak. Dua puluh tahun lagi, saat dua anak Anda siap menikah,
mungkin biayanya sudah tembus Rp 300 juta (estimasi yang konservatif mengingat
inflasi yang tinggi tiap tahun).
Artinya biaya pernikahan dua anak Anda itu adalah Rp
600 juta (uang sebesar ini saja berat, boro-boro membelikan dua rumah buat dua
anak tercinta).
Biaya lain adalah biaya hidup sehari-hari untuk Anda
dan pasangan Anda. Sekarang biaya hidup untuk dua orang di kota besar mungkin
sekitar Rp 5 juta/bulan (hitungan yang sangat minimal).
26 tahun lagi saat Anda pensiun, berapa biaya hidup
untuk Anda dan pasangan Anda? Mungkin sudah sekitar Rp 15 juta/bulan (kembali
estimasi yang konservatif, sebab inflasi per tahun = 8%). Sekedar info : harga
sepeda motor Honda baru naik sekitar 5 kali lipat dalam kurun waktu yang sama.
Artinya, saat memasuki masa pensiun, Anda butuh uang
Rp 15 juta / bulan sekedar untuk bisa makan dan hidup (belum jika sakit sebab
usia kian tua).
Untuk biaya hidup setahun, berarti dibutuhkan dana Rp
180 juta (15 juta x 12 bulan).
Nah, berapa tahun Anda dan pasangan akan bertahan
hidup? Kini usia rata-rata orang Indonesia adalah 70 tahun. Artinya, sejak
pensiun di usia sekitar 56, secara rata-rata, Anda masih akan terus hidup
hingga 14 tahun lamanya.
Tabungan yang mesti disiapkan berarti Rp 180 juta x 14
tahun = Rp 2.5 milyar. Ditambah biaya pernikahan dua anak Rp 600 juta, menjadi
Rp 3.1 milyar.
Jadi jika usia Anda sekarang 30 tahun, maka Anda harus
menyiapkan dana sebesar minimal Rp 3 milyar agar masa tua Anda tidak dihabiskan
di jalanan, merana nasibnya dan terlunta-lunta.
Jika hanya dari tabungan, tidak akan cukup. Misal Anda
menabung sebulan Rp 1 juta, setahun hanya dapat Rp 12 juta. Dalam waktu 26
tahun menabung, Anda akan dapat uang “hanya” Rp 312 juta (jauh dari kebutuhan
yang Rp 3 milyar). Kepala makin pening bukan?
Maka mengucapkan kata : rezeki mah sudah ada yang
ngatur, adalah kalimat indah yang paling mujarab untuk membuat pening hilang
buat sementara. Dan kelak akan datang lagi
Tak ada pilihan lain : mulai sekarang INVESTASI-KAN
sebagian hasil usaha Anda ( minimal 10% dari gaji/penghasilan Anda). Sebab
perencana keuangan bilang, yang sanggup mengejar kenaikan inflasi adalah jika
uang Anda di-investasikan ke tempat yang produktif.
Tabungan Pensiun TAKAFUL solusi investasi produktif
Anda (dengan menyisihkan investasi hanya 10 % dari gaji/penghasilan Anda; dan hanya selama min 5
tahun saja). Ringan bukan?
Makin muda Anda menyiapkan dana untuk pensiun, makin
bagus. Rencanakan kehidupan masa depan Anda dengan benar.
Agar kelak saat usia 60 tahun, Anda tak lagi harus
naik bus atau angkutan umum setiap pagi, atau naik motor berjejalan menembus
kemacetan. Demi sesuap nasi. Agar hidup Anda bisa diteruskan. Hingga ajal
menanti.
Segera daftar DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar